Universe City

Se si guardano le stelle, che presterà la sua luce. La luce del passato. Il che ci porta a rendersi conto che essi sono solo alcuni pezzi di piccole dimensioni dell'universo. Ma ci deve essere qualcuno che è buono e felice di essere piccoli pezzi l'uno all'altro in questo universo

Selasa, 21 Januari 2014

7 Aliran FIlsafat yang paling berpengaruh di Dunia





 1. PRAGMATISME

Pragmatisme adalah suatu aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah semua yang membuktikan dirinya benar dengan melihat kepada akibat yang ditimbulkan. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuanlah yang paling penting, tetapi bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan kepada individu-individu tersebut.

            Jadi dasar pragmatisme yaitu logika pengamatan, di mana apa yang diperlihatkan pada manusia dalam dunia nyata merupakan fakta-fakta individual, konkret, dan terpisah satu sama lain. Dunia ditampilkan apa adanya dan perbedaan diterima begitu saja. Representasi realitas yang muncul di pikiran manusia selalu bersifat pribadi dan bukan merupakan fakta-fakta umum. Ide menjadi benar ketika memiliki fungsi pelayanan dan kegunaan. Dengan demikian, filsafat pragmatisme tidak mau direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kebenaran, terlebih yang bersifat metafisik, sebagaimana yang dilakukan oleh kebanyakan filsafat Barat di dalam sejarah.
















2. VITALISME

Vitalisme adalah suatu doktrin yang menyatakan bahwa kehidupan terletak di luar dunia materi dan karenanya kedua konsep ini, kehidupan dan materi, tidak bisa saling mengintervensi. Dimana doktrin ini menghadirkan suatu konsep energi, elan vital, yang menyokong suatu kehidupan dan energi ini bisa disamakan dengan keberadaan suatu jiwa.

Pada awal perkembangan filosofi di dunia medis, konsep energi ini begitu kental sehingga seseorang dinyatakan sakit karena adanya ketidakseimbangan dalam energi vitalnya. Dalam kebudayaan barat, yang dikaitkan dengan Hippocrates, energi vital ini diwakilkan dengan humours, dan dalam budaya timur diwakilkan oleh IQ maupun prana.






3. FENOMENOLOGI

Fenomenologi adalah sebuah studi dalam bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena. Ilmu fenomonologi dalam filsafat biasa dihubungkan dengan ilmu hermeneutik, yaitu ilmu yang mempelajari arti daripada fenomena ini.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Johann Heinrich Lambert (1728 - 1777), seorang filsuf Jerman. Dalam bukunya Neues Organon (1764). ditulisnya tentang ilmu yang tak nyata.

Dalam pendekatan sastra, fenomenologi memanfaatkan pengalaman intuitif atas fenomena, sesuatu yang hadir dalam refleksi fenomenologis, sebagai titik awal dan usaha untuk mendapatkan fitur-hakekat dari pengalaman dan hakekat dari apa yang kita alami. G.W.F. Hegel dan Edmund Husserl adalah dua tokoh penting dalam pengembangan pendekatan filosofis ini.






4. EKSISTENSIALISME

Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar. Sebenarnya bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar, tetapi seorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, dan karenanya masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar.
Eksistensialisme adalah salah satu aliran besar dalam filsafat, khususnya tradisi filsafat Barat. Eksistensialisme mempersoalkan keber-Ada-an manusia, dan keber-Ada-an itu dihadirkan lewat kebebasan. Pertanyaan utama yang berhubungan dengan eksistensialisme adalah melulu soal kebebasan. Apakah kebebasan itu? bagaimanakah manusia yang bebas itu? dan sesuai dengan doktrin utamanya yaitu kebebasan, eksistensialisme menolak mentah-mentah bentuk determinasi terhadap kebebasan kecuali kebebasan itu sendiri.

Dalam studi sekolahan filsafat eksistensialisme paling dikenal hadir lewat Jean-Paul Sartre, yang terkenal dengan diktumnya "human is condemned to be free", manusia dikutuk untuk bebas, maka dengan kebebasannya itulah kemudian manusia bertindak. Pertanyaan yang paling sering muncul sebagai derivasi kebebasan eksistensialis adalah, sejauh mana kebebasan tersebut bebas? atau "dalam istilah orde baru", apakah eksistensialisme mengenal "kebebasan yang bertanggung jawab"? Bagi eksistensialis, ketika kebebasan adalah satu-satunya universalitas manusia, maka batasan dari kebebasan dari setiap individu adalah kebebasan individu lain.
Namun, menjadi eksistensialis, bukan melulu harus menjadi seorang yang lain-daripada-yang-lain, sadar bahwa keberadaan dunia merupakan sesuatu yang berada diluar kendali manusia, tetapi bukan membuat sesuatu yang unik ataupun yang baru yang menjadi esensi dari eksistensialisme. Membuat sebuah pilihan atas dasar keinginan sendiri, dan sadar akan tanggung jawabnya dimasa depan adalah inti dari eksistensialisme. Sebagai contoh, mau tidak mau kita akan terjun ke berbagai profesi seperti dokter, desainer, insinyur, pebisnis dan sebagainya, tetapi yang dipersoalkan oleh eksistensialisme adalah, apakah kita menjadi dokter atas keinginan orang tua, atau keinginan sendiri.

Kaum eksistensialis menyarankan kita untuk membiarkan apa pun yang akan kita kaji, baik itu benda, perasaaan, pikiran, atau bahkan eksistensi manusia itu sendiri untuk menampakkan dirinya pada kita. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka diri terhadap pengalaman, dengan menerimanya, walaupun tidak sesuai dengan filsafat, teori, atau keyakinan kita.





5. FILSAFAT ANALITIK

Filsafat analitik adalah aliran filsafat yang muncul dari kelompok filsuf yang menyebut dirinya lingkaran Wina. Filsafat analitik lingkaran Wina itu berkembang dari Jerman hingga ke luar, yaitu Polandia dan Inggris. Pandangan utamanya adalah penolakan terhadap metafisika. Bagi mereka, metafisika tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Jadi filsafat analitik memang mirip dengan filsafat sains.

Di Inggris misalnya, gerakan Filsafat analitik ini sangat dominan dalam bidang bahasa. Kemunculannya merupakan reaksi keras terhadap pengikut Hegel yang mengusung idealisme total. Dari pemikirannya, filsafat analitik merupakan pengaruh dari rasionalisme Prancis, empirisisme Inggris dan kritisisme Kant. Selain itu berkat empirisme John Locke pada abad 17 mengenai empirisisme, yang merupakan penyatuan antara empirisisme Francis Bacon, Thomas Hobbes dan rasionalisme Rene Descartes. Teori Locke adalah bahwa rasio selalu dipengaruhi atau didahului oleh pengalaman. Setelah membentuk ilmu pengetahuan, maka akal budi menjadi pasif. Pengaruh ini kemudian merambat ke dunia filsafat Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Jerman dan wilayah Eropa lainnya.
Setelah era idealisme dunia Barat yang berpuncak pada Hegel, maka George Edward Moore (1873-1958), seorang tokoh dari Universitas Cambridge mengobarkan anti Hegelian. Bagi Moore, filsafat Hegel tidak memiliki dasar logika, sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan secara akal sehat. Kemudian pengaruhnya menggantikan Hegelian, yang sangat terkenal dengan Filsafat bahasa, filsafat analitik atau analisis logik.
Tokoh yang mengembangkan filsafat ini adalah Bertrand Russell dan Ludwig Wittgenstein. Mereka mengadakan analisis bahasa untuk memulihkan penggunaan bahasa untuk memecahkan kesalahpahaman yang dilakukan oleh filsafat terhadap logika bahasa. Hal inilah yang ditekankan oleh Charlesworth. Penekanan lain oleh Wittgenstein adalah makna kata atau kalimat amat ditentukan oleh penggunaan dalam bahasa, bukan oleh logika.












6. STRUKTURALISME

Strukturalisme adalah faham atau pandangan yang menyatakan bahwa semua masyarakat dan kebudyaan memiliki suatu struktur yang sama dan tetap. Strukturalisme juga adalah sebuah pembedaan secara tajam mengenai masyarakt dan ilmu kemanusiaan dari tahun 1950 hingga 1970, khususnya terjadi di Perancis.

Strukturalisme berasal dari bahasa Inggris, structuralism; latin struere (membangun), structura berarti bentuk bangunan. Trend metodologis yang menyetapkan riset sebagai tugas menyingkapkan struktur objek-objek ini dikembangkan olerh para ahli humaniora. Struktualisme berkembang pada abad 20, muncul sebagai reaksi terhadap evolusionisme positivis dengan menggunakan metode-metode riset struktural yang dihasilkan oleh matematika, fisika dan ilmu-ilmu lain.







7. POSTMODERNISME

Postmodernisme adalah faham yang berkembang setelah era modern dengan modernisme-nya. Postmodernisme bukanlah faham tunggal sebuat teori, namun justru menghargai teori-teori yang bertebaran dan sulit dicari titik temu yang tunggal. Banyak tokoh-tokoh yang memberikan arti postmodernisme sebagai kelanjutan dari modernisme. Namun kelanjutan itu menjadi sangat beragam. Bagi Lyotard dan Geldner, modernisme adalah pemutusan secara total dari modernisme. Bagi Derrida, Foucault dan Baudrillard, bentuk radikal dari kemodernan yang akhirnya bunuh diri karena sulit menyeragamkan teori-teori. Bagi David Graffin, Postmodernisme adalah koreksi beberapa aspek dari moderinisme. Lalu bagi Giddens, itu adalah bentuk modernisme yang sudah sadar diri dan menjadi bijak. Yang terakhir, bagi Habermas, merupakan satu tahap dari modernisme yang belum selesai.



Kamis, 09 Januari 2014

Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat Berdasarkan Jenis Hubungannya

Jenis Kalimat Majemuk setara

Berdasarkan konjungsi yang digunakan, kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi empat macam.
(1) Kalimat Majemuk Penjumlahan
Kalimat majemuk penjumlahan adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan penjumlahan. Kalimat majemuk ini ditandai oleh konjungsi dan, serta, dan lagi pula. Kalimat yang memiliki konjungsi tersebut menyatakan hubungan penjumlahan dari beberapa kalimat dasar.
Contoh:
Saya membersihkan mobil dan Adik menyapu halaman.


(2) Kalimat Majemuk Pemilihan
Kalimat majemuk pemilihan ini ditandai dengan konjungsi atau. Jika kaliamt majemuk terdiri lebih dari dua kalimat dasar, konjungsi atau ditempatkan pada posisi sebelum kalimat dasar yang terakhir. Kalimat dasar yang pertama dipisahkan dengan tanda baca koma dari kalimat dasar yang lain.
Contoh:
Jovan dapat megikuti lomba pembuatan animasi, pemasangan iklan melalui internet, atau pembuatan desain website.

(3) Kalimat Majemuk Urutan



Kalimat majemuk
urutan ini
ditandai oleh konjungsi lalum
lantas
terus, dan kemudian. Kalimat
majemuk
yang menggunakan konjungsi
tersebut
menyatakan hubungan urutan peristiwa. Jika kalimat majemuk jenis ini terdiri dari tiga kalimat dasar, dapat menggunakan konjungsi secara serentak atau menggunakan tanda koma dan konjungsi sebagai pemisah antarkalimat dasar.
Contoh:
Adik Saya merasa takut, dia menoleh ke rumah, dia berteriak memanggil temannya, kemudian ia berlari menuju rumah.

(4) Kalimat Majemuk Pertentangan




Kalimat
 majemuk
pertentangan
 ditandai
oleh
konjungsi tetapi,
melainkan, dan sedangkan. Konjungsi tersebut
menyatakan
 hubungan perlawanan.
Namun, masih perlu menggunakan tanda koma di antara kalimat dasar yang satu dan kalimat dasar yang lain.
Contoh:
Saya membeli mobil merah, sedangkan Lewis membeli mobil hitam





Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat memperlihatkan berbagai jenis hubungan semantis antara klausa yang membentuknya. Berikut ini adalah pembahasannya:

1. Hubungan waktu kalimat majemuk bertingkat
Kata penghubung yang digunakan adalah sejak, semenjak, sedari, ketika, sebelum, sesudah, hingga, sementara, seraya, tatkala, selama, selagi, serta, sambil, seusai, sesudah, setelah, sehabis, sampai, hingga.
Contoh: Sejak kecil, saya sudah terbiasa hidup sederhana.

2. Hubungan syarat kalimat majemuk bertingkat
Kata penghubung yang digunakan adalah seandainya, andaikata, bilamana.
Contoh: Pembangunan jalan ini akan berjalan lancar andaikata seluruh warga mau berpartisipasi.

3. Hubungan tujuan kalimat majemuk bertingkat
Kata penghubung yang digunakan adalah agar, agar supaya, supaya, dan biar.
Contoh: Saya mengerjakan tugas itu hingga malam agar besok pagi dapat mengumpulkannya.

4. Hubungan konsesif kalimat majemuk bertingkat.
Kata penghubung yang digunakan adalah walaupun, meskipun, kendatipun, sungguhpun.
Contoh: Walaupun hatinya sedih, lelaki itu tidak mau menangis di hadapan teman-temannya.

5. Hubungan perbandingan kalimat majemuk bertingkat
Kata penghubung yang digunakan adalah seperti, ibarat, bagaikan, laksana, alih-alih.
Contoh: Ibu Rany menyayangi murid-muridnya seperti beliau menyayangi anak-anaknya.

6.Hubungan penyebaban kalimat majemuk bertingkat
Kata penghubung yang digunakan adalah sebab, karena.
Contoh: Rencana penyelenggaraan balap mobil di sekolah saya ditunda karena para pengisi acara belum siap.

7.Hubungan akibat kalimat majemuk bertingkat
Kata penghubung yang digunakan adalah sehingga, sampai, maka.
Contoh: Pada saat ini harga motor memang sangat mahal sehingga kami tidak sanggup membelinya.

8.Hubungan cara kalimat majemuk bertingkat
Kata penghubung yang digunakan adalah dengan.
Contoh: Ia merangkai bunga-bunga itu dengan penuh kreativitas.

9.Hubungan kemiripan kalimat majemuk bertingkat
Kata penghubung yang digunakan adalah seolah-olah, seakan-akan.
Contoh: Anak itu diam saja seolah-olah dia tidak melakukannya.

10. Hubungan kenyataan kalimat majemuk bertingkat
Kata penghubung yang digunakan adalah padahal, sedangkan.
Contoh: Dia pura-pura tidak tahu, padahal dia tahu banyak hal.

11.Hubungan hasil kalimat majemuk bertingkat
Kata penghubung yang digunakan adalah makanya.
Contoh: Wajah Penny cemberut, makanya saya takut untuk menghampirinya.

12.Hubungan penjelasan kalimat majemuk bertingkat. 
Kata penghubung yang digunakan adalah bahwa.
Contoh: Ia tidak tahu bahwa anaknya seorang murid berbakat.

Kalimat Efektif

       Kalimat berikut tidak efektif. Tentukan kesalahannya dan perbaikilah menjadi kalimat efektif

1. Kepada semua mahasiswa yang menghadapi masalah penulisan skripsi dapat berkonsultasi dengan dosen pembimbing
Efektif: Mahasiswa yang menghadapi masalah penulisan skripsi dapat berkonsultasi dengan dosen pembimbing. >>> Ini adalah penghematan kata, “mahasiswa” sudah mewakili kata “kepada semua”
2. Meskipun kinerja bisnis mulai bangkit, tetapi kita harus tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
Efektif: Kinerja bisnis mulai bangkit, kita harus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
>>> Untuk menciptakan kalimat yang efektif kita harus memenuhi unsure gramatikal SPOK atau minimal SP

3. Oleh karena itu, maka setiap universitas hendaklah membimbing masyarakat kecil agar mengembangkan potensi bisnisnya.
Efektif: Universitas sebaiknya membimbing masyarakat kecil untuk mengembangkan potensi bisnis.  >>> Penggunaan kata yang tepat
4. Upaya mendesak adalah mengadili para koruptor.

Efektif: Mengadili para koruptor adalah upaya mendesak. >>> Kesepadanan

5. Masing-masing para mahasiswa yang mengikuti studi lapangan harus membawa sesuatu perlengkapan.
Efektif: Mahasiswa yang mengikuti studi lapangan harus membawa perlengkapan.
6. Adalah merupakan tanggung jawab kita semua untuk menciptakan rasa aman dan tenteram di masyarakat kita.
Efektif: Menciptakan rasa aman dan tenteram di lingkungan masyarakat merupakan tanggung jawab kita semua. >>> Kesepadanan
7. Hipotesis nol adalah berarti tidak membedakan variabel X dan variabel Y
Efektif: Hipotesis nol berarti tidak membedakan variabel X dan Y. >>> Kehematan

8. Hadirin serentak berdiri begitu mereka mengetahui mempelai memasuki ruangan.
Efektif: Hadirin serentak berdiri saat mempelai memasuki ruangan. >>> Kecermatan dan kehematan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata.

9. Pandai bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah modal utama pemasar produk.
Efektif: Modal utama pemasar produk adalah pandai bergaul, berbicara, dan membujuk orang. >>> Kepaduan sangat diperlukan untuk menciptakan kalimat yang efektif

10. Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah diketahui sebelumnya.

Efektif: Polisi dapat segera menangkap pencuri itu karena telah diketahui keberadaannya. >>>Kelogisan Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.  Kecermatan Dalam pemilihan kata (Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda))